Internasional

ISIS Tembak Mati 13 Marinir Filipina

Oleh : Redaksi, beritakawanua.com
Saturday, 10 June 2017 20:06   2581 kali

MARAWAI (BK): Pertempuran melawan kelompok militan Maute yang terafiliasi dengan Islamic State (ISIS) di Marawi menewaskan 13 pasukan marinir Filipina.

 

Pasukan khusus Amerika Serikat (AS) membantu Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk mengakhiri pengepungan kota selatan Marawi oleh militan Maute.

 

Pendudukan Marawi pada 23 Mei oleh ratusan pejuang yang telah bersumpah setia ke ISIS, termasuk puluhan gerilyawan asal negara-negara tetangga dan Timur Tengah, telah memicu kekhawatiran bahwa kelompok ultra-radikal mendapatkan pijakan di Asia Tenggara.

 

"Atas permintaan pemerintah Filipina, pasukan operasi khusus AS membantu AFP dengan operasi yang sedang berlangsung di Marawi yang membantu komandan AFP di lapangan dalam memerangi pemberontak Maute dan ASG," kata kata seorang juru bicara kedutaan besar AS di Manila, seperti dilansir ABC dari Reuters, Sabtu 10 Juni 2017.

 

ASG adalah kelompok militan Abu Sayyaf. Namun Jubir Kedubes AS tidak memberi rincian keterlibatan pasukan negaranya.

 

Jubir militer Filipina Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera menegaskan pasukan khusus AS akan membantu pasukan lokal guna mengakhiri pengepungan tersebut. Namun hanya untuk memberikan dukungan teknis.

 

"Mereka tidak bertempur, mereka hanya memberikan dukungan teknis," kata Letkol Jo-Ar Herrera.

 

Sampai saat ini belum ada konfirmasi bahwa Filipina telah meminta bantuan AS dalam peperangan untuk Kota Marawi di pulau Mindanao, yang sudah berlangsung di pekan ketiga.

 

Ribuan dari 200 ribu penduduk Marawi melarikan diri dari kota tersebut setelah militan terafiliasi ISIS mengeksekusi mati warga sipil. Sementara pasukan pemerintah melakukan serangan mematikan pekan lalu yang diberi label sebagai tindakan 'teroris' oleh seorang anggota parlemen terkemuka Filipina.

 

Korban tewas meningkat

Letkol Jo-Ar Herrera mengumumkan bahwa 13 marinir Filipina tewas dalam pertempuran tersebut, sebuah kemunduran dalam upaya pemerintah merebut kembali kota tersebut.

 

Dia katakan, mereka tewas dalam baku tembak "intens", pada Jumat 9 Juni, saat melakukan operasi untuk membersihkan posisi musuh.

 

Kematian tersebut membuat jumlah anggota pasukan keamanan terbunuh menjadi 58, selain 20 warga sipil dan lebih dari seratus pejuang pemberontak juga tewas dalam pertempuran Marawi.

 

Maute bersaudara tewas?

Dia mengatakan militer Filipina memvalidasi laporan bahwa dua bersaudara yang memimpin kelompok militan Islam Maute terbunuh.

 

"Kami masih memvalidasi laporan tersebut, namun ada indikasi kuat," katanya.

 

Militer Filipina mengatakan bahwa tujuannya adalah mengakhiri pengepungan tersebut pada Senin 12 Juni, hari kemerdekaan Filipina.

 

"Selama kita mempertahankan pertarungan, selama kita bisa menghancurkan unsur-unsur kelompok teroris lokal kita bisa mencapainya," katanya soal target 12 Juni.

 

Kelompok Maute yang kurang dikenal telah menjadi musuh militer yang hebat dengan kekuatan senjata yang superior dan kekuatan pasukan yang lebih besar.

 

Hubungan yang tegang antarsekutu

Sebuah pesawat pengintai Orion P3 AS terlihat terbang di atas kota, pada Jumat, namun belum ada bukti bahwa AS telah menempatkan pasukan lapangan di sana.

 

Bantuan tersebut datang setelah berbulan-bulan ketegangan antara dua sekutu lama yang dipicu oleh permusuhan Presiden Filipina Rodrigo Duterte terhadap Washington dan janjinya untuk mengusir tentara AS ke luar negeri.

 

Washington mengerahkan tentara pasukan khusus ke Mindanao pada 2002 untuk melatih dan memberi petunjuk kepada unit-unit Filipina buat memerangi milisi ASG dalam sebuah program yang pernah melibatkan 1.200 tentara Amerika.

 

Program dihentikan pada 2015, namun kehadiran kecil pasukan tetap di sana untuk urusan logistik dan dukungan teknis. 

 

AS dan Filipina telah menjadi sekutu selama beberapa dekade. Hubungan itu memberi Washington dengan pijakan strategis di Asia, dan menawarkan perisai bagi Manila melawan ketegasan China di kawasan tersebut.

 

Tapi Duterte secara terbuka mencibir aliansi tersebut, menganggapnya sebagai penghalang bagi pesahabatan dengan China, dan telah berulang kali mengecam Washington karena memperlakukan negaranya sebagai orang antek.

 

(metrotv/bk-1)

Komentar ()
Berita Internasional
Internasional
04 May 2017 / dibaca 2191 kali
PERU (BK): Djenri Keintjem, politisi PDIP yang duduk di komisi I DPR RI bersama rekan-rekannya melakukan Kunjungan Kerja (Kunker)  Komisi I...
Internasional
29 Apr 2017 / dibaca 1942 kali
BOGOR (BK) Djenri Keintjem, politisi PDIP yang duduk di komisi I DPR RI bersama rekan-rekannya diterima Wali Kota Bogor Bima Arya dalam...
Internasional
08 Sep 2016 / dibaca 2074 kali
RATAHAN (BK): Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap SH, mengajak seluruh masyarakat mempererat tali kerukunan...
Internasional
18 Jul 2016 / dibaca 2170 kali
  MOSKOW (BK) : Rombongan Bupati Minanasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi bersama Ketua TP PKK Dr Olga Sajow-Singkoh MHum dan beberapa...
Internasional
14 Jul 2016 / dibaca 2435 kali
SOCHI (BK) : Paduan Suara Pemkab Minahasa "Minahasa Regency Choir (MRC) yang mengikuti "The 9th World Choir Games 2016" di Sochi...
Profil Perusahaan | © 2011 - 2023 BeritaKawanua.com - Terdepan Mengabarkan Fakta.