Sumantri Ismail tetap menggunakan masker ketika membuat es kopi susu gula aren di Pondok Ngopi 43 miliknya. (foto pribadi)
KOTAMOBAGU (BK) : Tren minum kopi semakin berkembang beberapa tahun belakangan ini. Tidak hanya disajikan panas, tapi banyak juga varian menu es kopi yang kian digandrungi.
Berbagai varian dari bahan dasar kopi dipadu dengan es dan serta bermacam campuran lain sudah banyak tersaji di hampir semua kedai kopi. Tak terkecuali kedai-kedai kopi yang berada di Kota Kotamobagu.
Salah satunya Pondok Ngopi 43 Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur. Kedai kopi satu-satunya yang berada di bagian paling timur Kota Kotamobagu ini juga menyediakan berbagai macam minuman dari kopi.
Salah satunya es kopi susu gula merah. Varian ini biasa disebut es kopi kekinian yang saat ini lagi trending di hampir seantero Indonesia.
Memang tak ada bedanya dengan varian yang lain, namun es kopi susu yang ada di Pondok Ngopi 43 ini, menggunakan produk lokal mulai dari biji kopinya hingga campuran gula merah yang merupakan identitas dari Desa Moyag.
Soal rasa, es kopi susu gula merah sangat memanjakan lidah bagi penikmatnya. Harganya pun cukup terjangkau untuk segelas. Cukup dengan membayar Rp15 ribu, sudah bisa menikmati es kopi susu yang enak ini.
Sumantri Ismail, pemilik Pondok Ngopi 43 mengatakan, dengan menggunakan produk lokal, secara otomatis akan menopang perputaran ekonomi di desanya, terlebih bagi warga Moyag yang rata-rata petani aren.
“Ya, bahannya dari mereka (petani) langsung, kita saling membantu. Walaupun sedikit gula aren mereka tetap terdistribusi,” ungkapnya di kedai kopinya, Selasa (22/12/2020).
Kedai kopinya, lanjut Sumatri, tetap mengacu pada protokol kesehatan. Meski berukuran kecil untuk ukuran kedai, tetap disedikan tempat mencuci tangan untuk pelanggannya.
“Ya pastilah disediakan, inikan masa pandemi Covid-19. Jadi tetap mengacu pada anjuran pemerintah untuk penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.
Begitu juga saat membuat pesanan pelanggan, ia tetap menggunakan masker. Sedangkan pelanggan dimintanya untuk tetap menjaga jarak dengan 1 meja hanya untuk 2 orang saja.
“Kalau lebih saya sediakan kursi di halaman. Dengan begitu malah terlihat lebih alami menikmati es kopi susu gula merah di tempat terbuka,” pungkas pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis.
(acha/bk-8)