MANADO (BK) : Puluhan mahasiswa asal Papua sempat melaksanakan aksi demonstrasi menolak diberlakukan Otonomi Khusus di tanah Papua. Aspirasi ini disampaikan pada aksi di Kantor Gubernur Sulut, Senin (28/3/2022).
Salah satu aspirasi yang disampaikan adalah menolak wancana pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) di seluruh teritorial tanah Papua.
Meski begitu, tidak semua mahasiswa asal Papua yang ikut dalam aksi demo tersebut. Mayda Lenan, salah satunya.
Mahasiswi Jurusan Ilmu Komputer di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini malah mendukung semua kebijakan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.
"Selama ini yang kami rasakan dari kebijakan yang dilakukan pemerintah di daerah kami tercinta memang untuk kemajuan tanah Papua," ujar Mayda Lenan di Manado, Selasa (29/3/2022).
Mayda memang sangat mencintai dan bangga dengan Papua sebagai tanah kelahirannya. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ia berharap pemerintah pusat dan daerah dapat mengembangkan serta memajukan tanah Papua.
"Kami memang sangat merindukan adanya perhatian dari pemerintah untuk tanah Papua biar ada pemerataan dalam pembangunan," katanya dan diamini oleh rekan-rekannya yang lain.
Mayda mengatakan Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian ke tanah Papua dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur seperti sarana jalan, tol laut dan sebagainya. Untuk mengimbangi pembangunan itu, lanjutnya, akan diperlukan sumber daya manusia (SDM) asli Papua.
"Untuk itulah kami putra-putri asal Papua berikrar untuk belajar dengan sungguh-sungguh menambah pengetahuan di perguruan tinggi saat ini," ungkapnya.
Lanjutnya, dengan ilmu yang nantinya diraih nantinya, saat akan kembali ke tanah Papua, ilmu yang diperoleh itu bisa digunakan dalam membantu pemerintah dalam mencapai kesuksesan dan perkembangan Papua sehingga dapat bersaing dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kami sebagai putra dan putri anak Papua berharap sepenuhnya kepada pemerintah agar tanah Papua dapat bertumbuh, berkembang dan menjadi daerah yang maju di kawasan Indonesia Timur," pungkas Mayda.
(acha/bk-8)