MANADO (BK) : 12 organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus telah menawarkan program rumah kebangsaan kepada Presiden Joko Widodo, Maret 2022 lalu.
Program itu kemudian menjadi program andalan untuk tetap menjaga, merawat persatuan dan kesatuan, karena Indonesia sangat beragam. Program ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas anak muda dalam bidang ekonomi kreatif dan digitalisasi.
Program rumah kebangsaan ini kemudian ditindaklanjuti oleh kelompok Cipayung Plus di daerah, termasuk di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Ketua HMI MPO Cabang Manado, Rizki Dandy Mantali mengatakan sangat mendukung program rumah kebangsaan tersebut. Menurutnya, program pusat itu merupakan niatan yang baik dan sangat positif.
"Kenapa? Karena dengan hadirnya rumah kebangsaan ini bisa menjadi perekat antar organisasi antar Cipayung plus yang ada di Kota Manado," ujarnya.
Rumah kebangsaan, lanjutnya, juga nanti akan menjadi rumah bagi kelompok Cipayung Plus untuk berdialog mengenai pemilu serentak 2024 nanti. Mengingat organisasi mahasiswa ini selalu dikaitkan dengan politik.
"Kami nantinya bisa berdialeksi dalam rumah kebangsaan bahwa HMI itu tidak tidak terlibat dengan partai politik apapun. Kalaupun ada, mungkin alumni-alumni HMI dan itu pribadi," ungkapnya.
HMI juga katanya, akan tetap bersikap kritis kepada alumni-alumni yang kemudian menduduki satu posisi penting posisi strategis, baik di tingkatan kota, provinsi ataupun nasional jika kebijakan-kebijakan yang dijalankan menyimpang dan tidak mengakomodir kepentingan rakyat.
"Jadi kami tidak menebang pilih atau kami tidak memilih kasih, walaupun dia senior HMI. Tujuan HMI itu kan memang bagaimana mewujudkan masyarakat yang diridhoi Allah jadi artinya apa siapapun itu walaupun misalnya dia dari HMI, senior HMI kemudian dia melakukan hal-hal yang menyimpang perlu kami kritisi," tandas mahasiswa semester 5, IAIN Manado, jurusan Hukum Ekonomi Syariah.
Setali tiga uang, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Wilayah Sulut Alpian Tempongbuka juga mengatakan rumah kebangsaan bergeraknya bukan hanya di nasional, tapi juga di daerah.
"Kami mendukung Rumah Kebangsaan karena kami berharap dan juga kami meyakini bahwa ini adalah salah satu ruang untuk terciptanya kesatuan dan kesatuan terlebih khusus untuk Cipayung Plus," terangnya.
Ia melanjutkan, dari rumah kebangsaan ini nantinya akan muncul pemikiran-pemikiran yang dalam artian ada cara berpikir yang berbeda karena dari proses pengkaderan yang berbeda.
"Kemudian juga pola dialektik yang juga berbeda. Saya rasa disitu kita akan ketemu pemikiran-pemikiran yang berbeda tapi mampu untuk menciptakan sebuah solusi ataupun sebuah konsep bersama untuk membawa Indonesia maju," katanya.
Alpianus juga menambahkan rumah kebangsaan ini salah satu pola ataupun konsep yang sangat ideal di kondisi saat ini. Dimana akan mampu menjadi ruang untuk semua mahasiswa Cipayung Plus untuk berdialektifitas sama-sama.
"Kita berpikir untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baik persoalan sosial, persoalan ekonomi maupun persoalan politik karena kita negeri ini akan melaksanakan pemilu serentak pada 2024 nanti," tutupnya.
Editor: Asrar Yusuf