MANADO (BK) : Sulawesi Utara (Sulut) pernah berada di era keemasan prestasi sepak bola tanah air pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Selain meraih medali perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) 1996, 3 klub sepak bola asal Sulut berlaga di Kompetisi Divisi Utama.
Ketiga klub tersebut adalah Persma Manado, Persibom Bolmong, dan Permin Minahasa. Nama terakhir bahkan sempat mengharumkan Bumi Nyiur Melambai karena meraih juara ketiga Ligina 1998.
Namun prestasi itu hanya tinggal catatan manis, tanpa bisa diulanginya. Sulut seolah tenggelam dari percaturan kancah sepak bola nasional.
Begitu juga dengan pemain asal Sulut yang dulunya sering menghiasi formasi Timnas Indonesia seperti Francis Mewengkang, Jendry Pitoy hingga Firman Utina. Pemain terakhir yang dipanggil masuk timnas adalah Rifky Mokodompit.
Harapan untuk menaikkan prestasi sepak bola Sulut pun terus dilakukan, meski saat ini sepak bola Sulut sedikit terselamatkan dengan hadirnya Sulut United yang berkompetisi di Liga 2 Indonesia.
Upaya ini kemudian dilakukan oleh Komunitas Peduli Sepak Bola Manado–Sulut dengan menggelar diskusi publik dengan tema ‘Kemana Arah Sepak Bola Sulut’.
Diskusi yang diselenggarakan di Plaza Ramadan, Kelurahan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Manado, Senin (35/4/2022) malam, menghadirkan Ketua Asprov PSSI Sulut Joune Ganda dan Sekretaris Asprov Hengky Kawalo.
Dalam diskusi tersebut, Joune Ganda menyampaikan Asprov PSSI Sulut saat ini sedang fokus untuk membangkitkan sepak bola Sulut untuk dapat kembali berprestasi di kancah persepakbolaan nasional. Salah satunya dengan melakukan pembinaan pemain sejak usia dini.
Sejumlah pertanyaan dilontarkan oleh para pegiat sepak bola, pelatih hingga warga pada diskusi tersebut. Diantaranya tidak majunya sepak bola Sulut karena lemahnya pada pembinaan serta verifikasi data usia pemain pada kelompok umur.
"Dalam satu kompetisi kelompok umur saja, masih banyak yang mencuri usia pemainnya agar bisa menjuarai kompetisi tersebut," ujar pegiat sepak bola, Frangky Kota.
Joune Ganda mengatakan, Asprov akan lebih tegas lagi pada verifikasi oleh PSSI agar tidak terjadi kecurangan dalam pembawaan pemain. Dirinya pun memohon, untuk para pecinta sepak bola terus berpartisipasi melihat potensi para pemain.
“Itulah mengapa saya ada disini. Saya ingin kawan-kawan pelatih dan pecinta sepak bola agar terus berpartisipasi melihat potensi para pemain muda agar menjadi pemain andalan,” jelas Joune Ganda.
Sementara pada sesi wawancara, Joune Ganda yang juga Bupati Minahasa Utara ini mengatakan ada sejumlah agenda yang akan dilaksanakan pada masa kepemimpinannya sebagai Ketua Asprov PSSI Sulut, diantaranya pertandingan antar Askab/Askot kelompok usia umum serta seleksi Pra PON.
“Liga akan dilaksanakan Asprov PSSI Sulut, dimana akan diikuti 15 kabupaten/kota, kemudian finalnya akan diselenggarakan di Manado. Kemudian seleksi pra-PON usia 18 tahun ke atas,” ungkapnya.
Sedangkan terkait Liga Santri, Joune Ganda menyebut juga akan digelar, karena merupakan program dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang digulirkan di seluruh Indonesia.
“Liga diberikan kepada masing-masing Asprov untuk diselenggarakan di seluruh daerah. Dan saya langsung menyambut baik hal ini sesuai arahan dari panglima untuk diselenggarakan Liga Santri di Sulut. Dan pelaksanaan di bulan Agustus dan September,” jelasnya lagi.
Tak hanya itu, PSSI Sulut juga akan menggelar Lisensi C kepelatihan serta mendukungnya. Diapun mengingatkan, kesuksesan anak-anak harus berprestasi agar bisa dapat hasil yang bagus.
Lanjutnya, untuk menjadikan sepak bola sebagai tempat menggantungkan hidup, tentu harus berprestasi karena kuncinya di situ. Kalau berprestasi maka tentunya akan mendapatkan hasil.
"Oleh karena itu kompetisi ini kita lakukan untuk lebih meningkatkan memunculkan prestasi-prestasi dari masing-masing club tersebut. Nanti sesudah itu kita bawah dia ke tingkat Nasional. Apabila dia berprestasi maka dia juga akan hidup dari situ,” tutup Joune Ganda.
Turut hadir dalam diskusi publik tersebut, Wakil Ketua Asprov PSSI Sulut Hengky Kawalo dan para pemerhati serta pelaku sepak bola yang ada di Manado.
Editor: Asrar Yusuf