TOMOHON (BK) : Kepala Lingkungan (Pala) adalah sebagai perpanjangan tangan Lurah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Baik dalam membantu masyarakat untuk pengurusan administrasi di kelurahan maupun terhadap permasalahan lainnya.
Meski hanya jabatan paling rendah, tugas kepala lingkungan adalah ujung tombak dalam struktural pemerintahan. Kepala lingkungan adalah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Tapi yang paling utama dalam tugas kami adalah menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing,” ujar Julius Mamuaja, Kepala Lingkungan II, Kelurahan Talete Dua, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Rabu (5/8/2020).
Meski usianya tidak muda lagi, Julius punya cara untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya. Salah satunya dengan melakukan kerjasama sekolah, dengan masyarakat dan babin kamtibmas.
Apalagi katanya, saat ini Kota Tomohon dalam bersiap untuk melaksanakan Pilkada Serentak 2020. Kota berjuluk Kota Bunga ini menghadapi dua iven besar yaitu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) dan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon.
“Dua iven besar ini membuat tensi politik di sini (Tomohon) mulai meningkat, jika tidak diantisipasi pasti akan ada gesekan,” kata Julius.
Dia pun mengatakan dirinya harus tanggap dengan tugasnya. Dan yang terpenting adalah mengetahui siapa saja masyarakatnya yang pindah dari lingkungannya dan siapa saja masyarakat yang masuk ke lingkungannya.
“Apalagi di lingkungan saya banyak tempat kos karena ada beberapa perguruan tinggi, pasti banyak mahasiswa yang datang dari luar dan tinggal di sini karena ingin menimba ilmu,” terang Julius.
Tak jarang dirinya melaksanakan patroli untuk menyambangi warga mengingat tugas kepala lingkungan di kelurahan tidak mengenal waktu. Apalagi jika terjadi permasalahan warga di lingkungannya.
“Pala wajib turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan itu meski terjadi tengah malam. Itulah tugas kami yang bekerja 24 jam,” tuturnya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat terutama warga di lingkungannya serta para mahasiswa, baik dari daerah ini maupun dari luar daerah untuk menciptakan suasana yang kondusif agar selama pelaksanaan Pilkada Serentak selalu tercipta suasana yang aman dan nyaman.
“Ayo kita jaga kerukunan yang sudah terbina selama ini, jangan terprovokasi dengan isu-isu terutama isu politik dan SARA yang bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan negara tercinta ini,” pungkas Julius.
(acha/bk-8)