BOLMUT (BK) : Longsor terjadi di ruas jalan Trans Sulawesi, Desa Sampiro, Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Kamis (17/1/2019) malam. Longsor disebabkan tebing setinggi 25 meter menjadi labil karena tergerus air hujan.
Cuaca yang masih belum bersahabat ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mengeluarkan imbauan kepada warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Kami minta warga untuk mengenali bahaya, kurangi risikonya dan siap untuk selamat,” ujar Sekretaris BPBD Bolmut, Suhardi Binolombangan saat mendampingi Bupati Depri Pontoh dan Wakil Bupati Amin Lasena saat memantau longsor di Desa Sampiro, Kecamatan Sangkub, Jumat (18/1/2019) sore tadi.
BERITA SEBELUMNYA : 19 Jam Terputus Longsor, Jalan Trans Sulawesi Bolmut Terbuka Lagi
Kondisi wilayah Kabupaten Bolmut yang berbukit, berpotensi terjadinya longsor. Bolmut juga dilalui 3 sungai besar yaitu Sungai Boya'u, Sungai Ilanga dan Sungai Gambuta (Sangkub) yang bisa meluap di musim penghujan.

“Intinya waspada banjir bagi warga di bermukim di bantaran sungai serta waspada tanah longsor yang berada di lereng perbukitan,” tandas Suhardi.
BERITA TERKAIT : Banjir dan Longsor Tutup Jalur Pantura Sulawesi
Lanjutnya, imbauan juga sudah dilakukan dalam bentuk poster yang akan diberikan kepada masyarakat yang bermukim di lokasi rawan bencana.
Sekadar diketahui, awal tahun 2017 lalu, wilayah Kabupaten Bolmut sempat diterjang bencana banjir dan tanah longsor. Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Sangkub (Gambuta) setelah dilanda hujan selama 2 hari.
Tercatat, sejumlah desa di Kecamatan Sangkub, seperti Desa Busisingo, Busisingo Utara, Sangkub I, Sangtombolang, Mokusato dan Desa Tombolango terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Sedangkan di Kecamatan Bintauna terdapat Desa Bintauna Pante, Kopi dan Kuhanga terendam banjir dengan ketinggian 50 hingga 150 centimeter.
(acha/bk-8)