MANADO (BK) : Terjadi penurunan jumlah penumpang di Bandara Sam Ratulangi Manado pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021 dengan total 62.929 dibanding pada periode 2019/2020 yang mencapai 126.888 penumpang.
“Pergerakan penumpang menurun hingga 50% selama 18 hari masa posko Nataru yang dimulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari2021,” ujar General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus Gandeguai pada penutupan Posko Nataru di area lobi terminal bandara, Senin (4/1/2021).
BERITA TERKAIT: Posko Nataru Bandara Sam Ratulangi Manado Resmi Ditutup
Begitu juga dengan pergerakan pesawat, ia mengatakan mengalami penurunan mencapai 27% dengan total 856 penerbangan. Sedangkan pada periode tahun sebelumnya mencapai 1.169 penerbangan.
“Sampai saat ini masih terlihat penurunan jumlah pergerakan baik pesawat maupun penumpang pada periode libur Nataru tahun ini,” katanya.
Adapun rata-rata pergerakan pesawat sejak H-7 Natal hingga H+3 Tahun Baru sekitar 47 pergerakan, sedangkan rata-rata pergerakan penumpang tiba dan berangkat sebesar 3.496 yang mana tahun sebelumnya mencapai 7.049 pergerakan penumpang.
Sementara pada pergerakan kargo malah menunjukkan pertumbuhan yang positif. Berbeda dengan pergerakan penumpang dan pesawat, pada pergerakan kargo terjadi peningkatan hingga 17% atau sebesar 905 ton dibandingkan tahun lalu sebesar 772 ton.
Masyarakat yang tidak dapat berpergian nampaknya lebih memilih untuk mengirimkan kargo. Hal ini terlihat pada pergerakan kargo didominasi oleh kargo in-coming (aliran kedatangan kargo) yang mencapai 677 ton.
Namun jika dibandingkan dengan bulan November 2020, Minggus menjelaskan terlihat peningkatan jumlah pergerakan mencapai 19% pada bulan Desember 2020 atau sejumlah 101.984 pax yang tiba dan berangkat melalui Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Sedangkan sepanjang tahun 2020, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado mencatat pergerakan penumpang sejumlah 938.528 pax atau turun 58% jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 2.229.585 pax.
“Pergerakan pesawat turun 45% dengan total 12.439 dimana pada tahun 2019 mencapai 22.773 pergerakan, dan pergerakan kargo tumbuh 12% atau 15.251 ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 13.600 ton,” pungkasnya.
(acha/bk-8)