Internasional

Diskriminasi UE terhadap Sawit Indonesia Jadi Materi Wamendag RI di Forum WTO

Oleh : Redaksi, beritakawanua.com
Thursday, 20 February 2020 22:22   4722 kali
Wamendag RI, Jerry Sambuaga bersama Direktur Pengamanan Perdagangan, Pradnyawati, dalam forum konsultasi gugatan sengketa kelapa sawit Indonesia oleh Uni Eropa di WTO, Swiss. (istimewa)
 
 
 
SWISS (BK) : Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga memimpin delegasi Indonesia dalam konsultasi gugatan diskriminasi sawit Indonesia oleh Uni Eropa di WTO Swiss, Kamis (20/2/2020). Konsultasi adalah langkah pertama penyelesaian sengketa perdagangan di WTO.
 
 
Sebagaimana diketahui Indonesia menggugat diskriminasi yang terus dilakukan Uni Eropa atas produk kelapa sawit. “Pesan kita jelas pada Uni Eropa bahwa mereka harus konsisten dengan retorika mereka dalam hal perdagangan internasional. Diskriminasi sawit jelas melanggar prinsip-prinsip perdagangan yang telah diatur dalam WTO,” kata Jerry.
 
 
Konsultasi sendiri berjalan dengan dinamis dan intensif dimana Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan keberatan-keberatannya. Pada kesempatan forum konasultasi ini, kedua pihak baik Indonesia dan Uni Eropa menyampaikan pandangan masing-masing.
 
 
“Kita sudah menyampaikan semua keberatan kita hari ini melalui forum konsultasi WTO ini. Prinsipnya Indonesia berhasil menekankan kepentingan kita. Dan dalam closing statementnya, Uni Eropa juga menghormati pandangan Indonesia”.
 
 
 
 
 Suasana konsultasi gugatan diskriminasi Sawit Indonesia oleh Uni Eropa di WTO, Swiss. (istimewa)
 
 
Wamendag menambahkan, perbedaan pandangan antara Indonesia dan Uni Eropa wajar terjadi. “Meski begitu, kita tetap bersahabat dengan mereka. Bahkan langkah kita menggugat diskriminasi sawit itu dilakukan agar kepentingan kedua pihak terwadahi. Jika kasus ini selesai, pengusaha dari Indonesia maupun Uni Eropa bisa melakukan aktivitas perdagangannya dengan lebih baik," terang Jerry.
 
 
Kelapa sawit Indonesia mendapatkan hambatan di pasar Uni Eropa karena dianggap tidak ramah lingkungan. Indonesia sendiri sudah mempunyai kerangka sistematis untuk menuju industri sawit yang ramah lingkungan. Indonesia akan mengefektifkan implementasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
 
 
“Jadi sebenarnya Uni Eropa tidak perlu menghambat produk kelapa sawit Indonesia. Indonesia jelas punya komitmen terhadap lingkungan. Seharusnya Uni Eropa mendukung implementasi sawit baik agar makin efektif pelaksanaannya," tutup Jerry.
 
 
(acha/bk-8)
Komentar ()
Berita Internasional
Internasional
04 May 2017 / dibaca 2189 kali
PERU (BK): Djenri Keintjem, politisi PDIP yang duduk di komisi I DPR RI bersama rekan-rekannya melakukan Kunjungan Kerja (Kunker)  Komisi I...
Internasional
29 Apr 2017 / dibaca 1940 kali
BOGOR (BK) Djenri Keintjem, politisi PDIP yang duduk di komisi I DPR RI bersama rekan-rekannya diterima Wali Kota Bogor Bima Arya dalam...
Internasional
08 Sep 2016 / dibaca 2072 kali
RATAHAN (BK): Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap SH, mengajak seluruh masyarakat mempererat tali kerukunan...
Internasional
18 Jul 2016 / dibaca 2167 kali
  MOSKOW (BK) : Rombongan Bupati Minanasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi bersama Ketua TP PKK Dr Olga Sajow-Singkoh MHum dan beberapa...
Internasional
14 Jul 2016 / dibaca 2433 kali
SOCHI (BK) : Paduan Suara Pemkab Minahasa "Minahasa Regency Choir (MRC) yang mengikuti "The 9th World Choir Games 2016" di Sochi...
Profil Perusahaan | © 2011 - 2023 BeritaKawanua.com - Terdepan Mengabarkan Fakta.