MANADO (BK) : Pertemuan pedagang ex revitalisasi pantai Malalayang dengan pengelola Malalayang Beach Walk (MBW) nyaris diwarnai keributan. Pedagang tidak terima nama mereka tidak tercantum untuk mendapatkan lapak.
Pertemuan diadakan di Dermaga Tower 1, salah satu lokasi yang akan dipakai berjualan pedagang, Kamis (29/9/2022). Pengelola MBW beralasan pertemuan itu adalah pengenalan lokasi.
Tapi pada proses pendataan kembali, banyak pedagang ex revitalisasi yang tidak tercantum untuk mendapatkan lapak. Pedagang pun marah ketika tahu banyak nama baru yang dulunya bukan pedagang di tepian pantai Malalayang itu.
Adu mulut pun sempat terjadi antara pedagang dengan pihak pengelola MBW dan aparat kelurahan Malalayang Dua.
"Nama saya tidak ada padahal saya sudah puluhan tahun jualan disini (pantai Malalayang)," ujar Ibu Parera Samadi.
Berbeda dengan Inyo Lengkong. Namanya masuk dalam daftar. Tapi dia tidak mau teman-teman lainnya tidak diakomodir.
"Kami sama-sama berjualan puluhan tahun. Tapi yang kami takutkan mereka tidak terdaftar tapi orang lain yang malah tidak pernah berjualan disini," tandasnya.
Sammy Pondaag yang menjadi perwakilan pedagang ex revitalisasi pantai Malalayang mengatakan, alasan tidak terdaftarnya teman-teman pedagang untuk memperoleh lapak karena tidak mau menandatangani daftar yang disodorkan oleh pihak kelurahan dan pengelola MBW.
"Tapi mereka minta untuk mengikuti aturan, sedangkan aturan itu tidak pernah diperlihatkan kepada kami. Itulah yang membuat kami tidak mau menandatangani daftar pedagang itu," tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Malalayang Dua, Ivan Pepah yang berada di tempat yang sama, enggan berkomentar. Ia berdalih bukan tupoksi untuk memberi jawaban.
"Langsung saja ke lurah," kelitnya.
Penulis/editor: acha