TONDANO (BK) : Himbauan kepada masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, 29 Juni 2018 mendatang, bukan hanya dikeluarkan oleh penyelenggara KPU dan Bawaslu. Di Minahasa, himbauan juga diutarakan Erick Mingkid, Tokoh Masyarakat (Tokmas) setempat.
“Mari kita gunakan hak pilih kita nanti, jangan Golput. Kita yang tentukan pemimpin kita untuk lima tahun kedepan,” ujar Mingkid saat ditemui di Tondano, Kamis (5/4/2018) malam.
Penasehat KNPI Minahasa ini mengatakan, demokrasi di tanah Minahasa sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Untuk itu, pesta demokrasi lima tahunan ini harus dilaksanakan dengan proses berdemokrasi pula, yaitu menggunakan hak pilih dengan cara-cara yang santun dan baik, supaya bisa mendapatkan pemimpin yang baik dan santun, karena dilahirkan dari proses Pilkada yang baik.
Mingkid meyakini, proses Pilkada yang amburadul tentu akan melahirkan pemimpin yang tidak baik pula. “Saya percaya masyarakat yang sudah punya hak pilih, termasuk mereka yang menjadi aktivis pendukung kedua Pasangan Calon (Paslon), mampu berdemokrasi yang baik,” kata Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu.
Meskipun dirinya berstatus sebagai Ketua Tim Pemenangan salah satu Paslon, dia tidak mengharapkan terjadi perlawanan antara pendukung pada rangkaian Pilbup yang sementara berjalan. Seperti contoh provokasi lawan politik, lantas pendukung Paslon lain ikut terprovokasi.
Lanjutnya, ada konsekuensi yang harus diterima ketika ada aturan yang ditabrak pada proses pesta demokrasi ini. Konsekuensi yang dimaksud adalah bisa ditindak secara administratif oleh Panwaslu, serta ditindak hukum oleh kepolisian atau lembaga-lembaga penegak hukum lainnya.
“Sebaiknya kita menahan diri proses Pilkada ini boleh berjalan sebagaimana mestinya. Gunakan saja hak pilih kita dan apresiasi prosesnya,” tegas pimpinan Makapetor Center itu.
(acha/bk-8)