MINUT (BK) : Basarnas Manado akhirnya berhasil menemukan Julio Tabaru (2), anak yang terseret arus drainase di Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Jumat (4/3/2022) pagi. Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
"Ditemukan diantara tumpukan sampah yang terbawa arus air, sekitar 500 meter dari lokasi terjatuhnya korban," ujar Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga.
Suhri mengatakan Tim SAR gabungan memang sudah mencurigai keberadaan korban di antara tumpukan sampah dari perumahan di lokasi tersebut. Pada pencarian hari sebelumnya memang belum membuahkan hasil.
"Tim gabungan lalu fokus pada pembersihan di tumpukan sampah tersebut. Tidak ada tumpukan sampah yang terlewatkan sampai korban ditemukan," terang Suhri.
Setelah ditemukan, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Suhri Sinaga dalam keterangan persnya meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan anak-anak saat bermain di bawah hujan lebat untuk menghindari terjadinya kejadian seperti ini.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau tempat-tempat yang sering terjadi banjir agar mempersiapkan diri untuk mengungsi secepatnya apabila curah hujan meningkat. "Kami akan selalu siap 24 jam apa bila ada laporan yang membahayakan jiwa manusia," pungkasnya.
Korban sebelumnya dilaporkan hilang setelah terseret arus drainase di depan rumahnya, Kamis (3/3/2022). Batita ini luput dari pengawasan orangtua saat main hujan-hujanan bersama beberapa temannya.
Korban terpeleset dan langsung terbawa arus air drainase. Intensitas hujan yang sangat tinggi mengakibatkan arus drainase sangat deras.
Batita atau Toodler merupakan anak usia 12-36 bulan (1-3 tahun), dimana pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan mengontrol orang lain melalui penolakan, kemarahan, dan tindakan keras kepala.
Editor: Asrar Yusuf