MANADO (BK) : Abid Takalamingan mengisyaratkan untuk kembali lagi menjadi wakil rakyat. Namun mantan legislator Kota Manado periode 2004-2009 ini menyatakan tidak lagi berpolitik.
Hal ini disampaikannya pada kegiatan peringatan Tahun Baru Hijriah dengan topik "Bersama Sahabat Media" di Rain's Kedai, Mapanget, Selasa (2/8/2022).
Secara blak-blakan, Aba Abid panggilan akrabnya mengatakan ia sebenarnya sudah tidak ingin kembali. Apalagi saat ini dirinya merasa telah berada di zona nyaman.
Jabatan Ketua Badan Amil, Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ketua Lembaga Wakaf, masuk dalam Komite Bank Sulut serta Komisaris di Bank Prisma Dana menjadi alasannya. Bahkan ia dan keluarganya juga telah membangun usaha kecil-kecilan yang bisa menopang kebutuhan rumah tangganya.
"Saya sebenarnya sudah enjoy dengan keadaan ini, tapi ada permintaan berbagai kalangan dan teman-teman untuk maju kembali, akhirnya saya tergoda juga," ujarnya.
Isyarat untuk maju sebagai wakil rakyat ini, lanjutnya, dimulai dari beberapa pertemuan dengan masyarakat pada saat ramadan dan dilanjutkan saat silahturahmi lebaran ketupat. Masyarakat sangat antusias memberikan dukungan.
"Ternyata menarik juga untuk berkompetisi kembali. Tapi saya tidak lagi maju untuk berpolitik tapi sebagai calon wakil rakyat di Dewan Perwakilan Daerah (DPD)," ungkapnya.
Abid menceritakan dirinya telah berpolitik sejak usia muda 29 tahun, yakni 1999. Pada 2004 ia lalu ikut pemilihan legislatif kota Manado dan terpilih melalui Partai Keadilan (PK). Namun pada 2009 saat naik ke tingkat provinsi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tidak terpilih lagi.
"Nah, pada 2014 saya bercerita dan berdiskusi dengan keluarga untuk tidak lagi berpolitik, dan memilih kembali lagi untuk 2024," katanya.
Ia kemudian menyebut ini adalah pertarungan yang dipercepat ketika yang lain diam, tapi dirinya telah mengambil langkah. Apalagi kemunculannya untuk maju menimbulkan reaksi terhadap calon lainnya yang akan menganggapnya sebagai 'saingan'.
Namun Aba Abid menganggap itu adalah hal biasa karena untuk maju dalam pemilihan adalah hak setiap warga negara. Kemunculannya juga nantinya dianggap sebagai pembelah suara umat.
Dia lalu menanggapinya sebagai anggapan yang tidak tepat. Menurutnya, para calon maupun incumbent cukup bekerja saja untuk mempertahankan suaranya untuk terpilih kembali.
"Dan saya akan bekerja untuk merebut itu, kan wajar saja kan?" tegasnya.
Editor: Asrar Yusuf