MANADO (BK) : Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Utara memboyong 20 delegasinya untuk mengikuti Muktamar IMM ke XIX di Kendari, Sulawesi Tenggara. Muktamar untuk memilih Ketua Umum DPP IMM, akan berlangsung, Kamis (21/10/2021) sampai Minggu (23/10/2021).
Dalam hajatan akbar ini terdapat tiga kandidat Caketum DPP IMM. Mereka adalah M Huda Prayoga dari DPD IMM DKI Jakarta, Abdul Musawir Yahya dari DPD IMM Jawa Timur dan Rian Betra Delza dari DPD IMM Sumatera Barat.
Muktamar IMM ke XIX ini mengusung tema: Merayakan Keberagaman, IMM bertekad memperkuat persatuan dan mewujudkan Indonesia berkemajuan.
Ketua DPD IMM Sulawesi Utara Kurniawan Lawendatu mengatakan, dari 20 delegasi, 15 berasal dari kabupaten kota, sedangkan 5 adalah pengurus DPD IMM Sulawesi Utara. “Sebenarnya setiap kabupaten kota mengutus 2 orang, tapi dibatasi karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19,” ujarnya, Sabtu pekan lalu.
Sebenarnya, lanjut Kurniawan, Sulawesi Utara menjadi calon kuat untuk pelaksanaan Muktamar IMM ke XIX. Tapi, ia menolaknya karena belum memiliki dukungan yang pasti dari DPD IMM lainnya.
“Apalagi saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. Tentu sangat riskan mengumpulkan orang yang banyak karena muktamar akan dikuti ratusan bahkan seribuan delegasi seluruh provinsi di Indonesia,” ucapnya.
Dijelaskan Kurniawan, Muktamar IMM ke XIX ini menggunakan sistem pemilihan formatur. Formatur ditetapkan, kemudian dipilih oleh peserta penuh, yang merupakan delegasi dari 34 DPD IMM dan PC IMM se-Indonesia.
Hasilnya, Panitia Pemilihan (Panlih) akan mengumumkan dan merilis siapa saja nama-nama yang lolos sebagai Formatur 13 Muktamar ke-XIX. Sebagai Ketua DPD, ia termasuk calon formatur yang diusung DPD se-Indonesia sesuai verifikasi Panlih.
"Nantinya ada 13 formatur yang terpilih. Formatur ini yang nantinya akan menentukan Ketua Umum dan Sekjen melalui sidang formatur," terang Kurniawan.
Ia mengatakan, dalam muktamar tahun ini IMM Sulawesi Utara belum menentukan siapa calon Ketua Umum yang akan dipilih nanti. “Tapi kita tetap membangun komunikasi dengan ketiga calon yang ada. Biarlah mengalir di muktamar nanti,” kata Kurniawan.
IMM sendiri adalah organisasi yang masuk dalam organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah dan bergerak di bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan. Selain IMM, ortom Muhammadiyah lainnya adalah 'Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiyatul 'Aisyiyah/NA, Ikatan Pelajar Muhammadiyah/IPM, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, dan Hizbul Wathan.
IMM berdiri secara lokal di Yogyakarta, tanggal 14 Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H dan Menasional Tahun 1965. Tujuan IMM adalah mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. (tim bk)