TAHUNA (BK) : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe masih terus berupaya menurunkan jumlah kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe, dr Joppy Thungari MKes, yakni penanganan kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe, masih tetap yang ujung tombak terdiri dari tim percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten, tim percepatan penurunan stunting tingkat kecamatan dan tim percepatan penurunan stunting tingkat kampung/kelurahan.
"Kalau tim tim percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten, ketuanya Sekda, sebenarnya Wakil Bupati namun belum ada. Untuk Tim percepatan penurunan stunting tingkat kecamatan, ketuanya Camat. Tim percepatan penurunan stunting tingkat kampung/kelurahan, ketuanya yakni ketua Tim Penggerak PKK. Untuk Puskesmas termasuk dalam tim percepatan penurunan stunting tingkat kecamatan, bisa ikut rapat dalam pengendalian stunting. Tim percepatan penurunan stunting tingkat kampung/kelurahan, yakni tim pendamping keluarga terdiri dari 3 orang, diantaranya 1 unsur PKK, 1 unsur KB, dan 1 unsur kesehatan," jelasnya, kepada awak media, Kamis (02/02/2023).
Lebih lanjut disampaikan Thungari,Tim pendamping keluarga tersebut mendampingi keluarga-keluarga yang berpotensi jadi stunting, guna mencegah kasus stunting. Untuk kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe ada penurunan yakni 2,6 persen, dari 21,6 persen di tahun 2021, dan di tahun 2022 menjadi 18,5 persen.
"Target Presiden untuk kasus stunting tahun 2024 yakni di bawah 14 persen. Terhadap pelaksanaannya, memang Kabupaten Kepulauan Sangihe belum sampai 14 persen. Kita lebih insentifkan lagi petugas di lapangan. Memang tahun 2022 lalu, kita baru star atau mulai," ungkapnya.
Dia juga menyampaikan bahwa, Tim percepatan penurunan stunting tingkat kampung/kelurahan lebih intensif lagi, guna pendampingan untuk makanan bergizi bagi bayi stunting dan anak stunting. Target kita tahun 2024 penurunan kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe 4,5 persen, agar bisa turun.
"Mesti lebih intensifkan lagi tim percepatan penurunan stunting. Juga tetap membekali tim penanganan stunting. Penanganan kasus stunting merupakan Program Prioritas Nasional dari Presiden. Kita berharap boleh tuntas kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe, bisa bebas dari stunting," terang dia.
Thungari menambahkan, kita tingkatkan untuk turun lapangan, apa penyebab ada anak stunting. Setelah dicek di lapangan, ternyata karena pola asuh orang tua kepada anak, ada orang tua yang penting anak sudah kenyang.
"Perlu diperhatikan juga supaya anak diberi makanan yang bergizi. Pola pemberian makanan terhadap bayi dan balita, tak hanya kenyang, tapi juga bergizi," pungkasnya.
(fad/bk-10)