TAHUNA (BK) : Upaya untuk mendorong optimalisasi pengelolaan sektor pariwisata dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe. Meskipun bertahap, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat, Femmy Montang menjelaskan bahwa, di dalamnya termasuk ada Kelompok Sadar Wisata yang juga masuk dalam jaringan pariwisata Sulawesi Utara (Sulut), untuk mempromosikan objek wisata, tentunya masuk dalam jaringan pariwisata.
"Target tak hanya kunjungan internasional, tapi juga nasional dan lokal. Dengan adanya pengelolaan pariwisata ini, desa atau kampung bisa manajemen secara profesional, SOP harus jelas, diantaranya SOP homestay, SOP pemandu wisata, jadi profesional seperti itu," terang dia, kepada awak media, belum lama ini.
Lanjut disampaikan Montang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Kepulauan Sangihe terus mengedukasi masyarakat mengenai kunjungan pariwisata, menerima segala perkembangan pariwisata. Diantaranya kebersihan, keramahan, keindahan, tentunya Sapta Pesona, harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, yang bersih dan nyaman. Apa adanya saja, kearifan lokal, sederhana tapi bersih, dan ramah.
"Selama tahun 2022 turis mancanegara yang datang ke Sangihe sebanyak 22 orang, dan turis domestik sebanyak 37 ribu. Hal ini sumbernya dari hasil penjualan karcis masuk pada objek pariwisata, yaitu Pantai Pananoareng, Kolam Kolongan dan Pantai Ria. Karcis masuk Rp2 ribu," jelasnya lagi.
Dia pula menambahkan, tahun 2023, untuk desa atau kampung akan diminta data dari objek wisata agar lebih jelas jumlahnya, harus hitung semua, turis yang datang, tak hanya mancanegara tapi juga lokal, di tiap objek wisata. Pula tahun 2023, mendata semua kunjungan di desa atau kampung yang miliki objek wisata yang sudah siap.
"Tentunya butuh waktu. Pembenahan terhadap pariwisata, termasuk peningkatan SDM perlu disiapkan, dan membutuhkan waktu," tutup Montang.
(fad/bk-10)